Resep Bagi Orang yang Malas Untuk Taat dan Condong Kepada Maksiat dari Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad

oleh: Abdul Kadir Jailani


Hamba Allah yang menjalankan ketaatan kepada-Nya memiliki kedudukan yang berbeda-beda, sesuai karunia Allah terhadapnya. Selain itu, hamba Allah yang malas untuk taat dan cenderung bermaksiat juga memiliki tingkatan. Sehingga untuk mengobati rasa malas dan condong bermaksiat memiliki tingkatan-tingkatan juga, mulai dari tingkatan yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah.
Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya Risalah al-Mu’awanah memberikan resep yang sangat mujarab bagi siapa yang merasa dalam dirinya ada sifat malas dan cenderung ingin maksiat. Beliau mengatakan bahwa siapa saja yang menyadari bahwa dirinya memiliki sifat tersebut, maka ingatkanlah sifat itu berasal dari nafsu, dan cara mengobatinya adalah sebagai berikut:
1.      Jika seseorang menyadari bahwa nafsunya cenderung malas untuk taat dan condong ke dalam maksiat, maka ingatkanlah nafsu itu bahwa Allah setiap saat selalu mendengar apa yang dikatakannya, melihat apa yang diperbuatnya dan mengetahui apa yang tersembunyi di balik nafsu tersebut.
2.      Jika nafsu tidak bergeming dengan peringatan ini, karena kurangnya makrifat terhadap kebesaran Allah maka cobalah resep kedua, yaitu; Ingatkanlah ia bahwa di samping kanan dan kirinya ada malakiat yang akan menulis setiap kebaikan dan kejelekan yang ia perbuat. Bacakan ayat ini



17.  (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18.  Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf; 17-18)

3.      Jika resep diatas tidak berbekas juga, cobalah resep ketiga, yaitu: Ingatkanlah nafsu tersebut bahwa kematian sangat dekat dan menunggu nya setiap saat. Takutlah ! Jangan sampai kematian datang di saat nafsu dalam kelalaian dan kelengahan. Jika mati itu datang sedangkan Allah tidak ridho terhadap nafsu maka kerugianlah yang akan didapatkan selama-lamanya.
4.      Jika dengan resep ketiga, nafsu tidak juga takut, cobalah resep yang ke empat, yaitu: ingatlah apa yang dijanjikan Allah bagi hamba-Nya yang taat berupa keberuntungan, ridha dan surga Allah Swt., dan ingtalah kepada nikmat terbesar yang diberikan kepada penduduk surga yaitu “melihat Allah Swt”. Tidak ada nikmat surga yang melebihi nikmat ini. Selain itu ingatlah ancaman Allah kepada orang yang maksiat berupa azab yang pedih. Katakanlah kepada nafsu “Hai Nafsu, setelah kau mati tidak ada yang bisa kau salahkan tentang keadaan dirimu, dan setelah dunia ini tidak ada pilihan lain selain surga dan neraka, silahkan mau pilih yang mana? Jika kau memilih surga maka yang harus kau lakukan adalah ketaatan dan jika yang kau pilih adalah neraka maka silahkan kau maksiat.

Inilah resep-resep untuk mengobati hati ketika nafsu malas dalam menjalakan ketaatan dan cenderung kepada kemaksiatan, semoga bermanfaat dan Allah memberikan petunjuk dan kekuatan untuk selalu dalam ketaatannya dan jauh dari maksiat.


Sumber: Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, Risalah al-Mu’awanah wa al-Muzoharoh wa al-Mu’azarah li al-Ragibin min al-Mu’minin fi Suluki Thariq al-Akhirati, Dar al-Hawi, 1994, hlm. 29


Previous
Next Post »
Thanks for your comment