Hamba Allah yang menjalankan ketaatan
kepada-Nya memiliki kedudukan yang berbeda-beda, sesuai karunia Allah
terhadapnya. Selain itu, hamba Allah yang malas untuk taat dan cenderung
bermaksiat juga memiliki tingkatan. Sehingga untuk mengobati rasa malas dan condong
bermaksiat memiliki tingkatan-tingkatan juga, mulai dari tingkatan yang paling
tinggi ke tingkat yang paling rendah.
Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad
dalam kitabnya Risalah al-Mu’awanah memberikan resep yang sangat mujarab bagi
siapa yang merasa dalam dirinya ada sifat malas dan cenderung ingin maksiat.
Beliau mengatakan bahwa siapa saja yang menyadari bahwa dirinya memiliki sifat
tersebut, maka ingatkanlah sifat itu berasal dari nafsu, dan cara mengobatinya
adalah sebagai berikut:
1.
Jika seseorang menyadari bahwa nafsunya cenderung
malas untuk taat dan condong ke dalam maksiat, maka ingatkanlah nafsu itu bahwa
Allah setiap saat selalu mendengar apa yang dikatakannya, melihat apa yang
diperbuatnya dan mengetahui apa yang tersembunyi di balik nafsu tersebut.
2.
Jika nafsu tidak bergeming dengan peringatan ini,
karena kurangnya makrifat terhadap kebesaran Allah maka cobalah resep kedua,
yaitu; Ingatkanlah ia bahwa di samping kanan dan kirinya ada malakiat yang akan
menulis setiap kebaikan dan kejelekan yang ia perbuat. Bacakan ayat ini
17.
(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
18.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya
malaikat Pengawas yang selalu hadir. (QS. Qaf; 17-18)
3.
Jika resep diatas tidak berbekas juga, cobalah resep ketiga,
yaitu: Ingatkanlah nafsu tersebut bahwa kematian sangat dekat dan menunggu nya
setiap saat. Takutlah ! Jangan sampai kematian datang di saat nafsu dalam
kelalaian dan kelengahan. Jika mati itu datang sedangkan Allah tidak ridho
terhadap nafsu maka kerugianlah yang akan didapatkan selama-lamanya.
4.
Jika dengan resep ketiga, nafsu tidak juga takut, cobalah resep
yang ke empat, yaitu: ingatlah apa yang dijanjikan Allah bagi hamba-Nya yang
taat berupa keberuntungan, ridha dan surga Allah Swt., dan ingtalah kepada
nikmat terbesar yang diberikan kepada penduduk surga yaitu “melihat Allah Swt”.
Tidak ada nikmat surga yang melebihi nikmat ini. Selain itu ingatlah ancaman
Allah kepada orang yang maksiat berupa azab yang pedih. Katakanlah kepada nafsu
“Hai Nafsu, setelah kau mati tidak ada yang bisa kau salahkan tentang keadaan
dirimu, dan setelah dunia ini tidak ada pilihan lain selain surga dan neraka,
silahkan mau pilih yang mana? Jika kau memilih surga maka yang harus kau
lakukan adalah ketaatan dan jika yang kau pilih adalah neraka maka silahkan kau
maksiat.
Inilah resep-resep untuk mengobati hati ketika
nafsu malas dalam menjalakan ketaatan dan cenderung kepada kemaksiatan, semoga
bermanfaat dan Allah memberikan petunjuk dan kekuatan untuk selalu dalam
ketaatannya dan jauh dari maksiat.
Sumber: Sayyid Abdullah bin
Alawi al-Haddad, Risalah al-Mu’awanah wa al-Muzoharoh wa al-Mu’azarah li
al-Ragibin min al-Mu’minin fi Suluki Thariq al-Akhirati, Dar al-Hawi, 1994,
hlm. 29
ConversionConversion EmoticonEmoticon